Clock



I made this widget at MyFlashFetish.com.

v

Sabtu, 11 Februari 2012

[Fanfiction] Story This Season: The One That Got Away (Chapter 1)


Setiap pagi....setiap pagi pasti aku berusaha mencari-cari sosok itu di tengah keramaian suasana sekolah. Ya, mungkin ini yang namanya kecanduan. Kecanduan melihat wajahmu *author jijik sendiri* bayangkan, sehari saja tidak melihat kau, rasanya ada yang hilang. Bagaimana jika 2 tahun telah berlalu? Apakah aku akan bisa bertahan dengan keadaan seperti itu? Menyadari kau telah pergi...ya, dan pasti aku akan menyesali itu. Ingin rasanya aku jujur sekarang juga, tapi gengsi *jleb xD

Setiap hari hanya bisa berdoa dan memohon kepada Allah SWT, jika memang engkaulah orang itu...kumohon kepada-Nya dekatkanlah raga kami dengan nyata. Agar aku bisa mengerti dia, dan dia bisa mengerti keadaanku. Dan bila bukan dia orangnya, kumohonkan kepada-Nya supaya aku diberi kemudahan untuk melupakannya. Walaupun perlahan, dan aku pesimis pasti bisa *loh

Hai!!! Author cantik balek lagi ~ ^^ *ditendang readers*
Bagimana? sepenggal kisah author musim ini akan segera terbit! bersiaplaaah! *apadeh* Author kesepian, jadi author akan menuangkannya dalam sebuah cerita roman-roman gak jelas dan silakan readers jelas-jelasin sendiri. Bukan bermaksud mengumbar-ngumbar privasi atau gimana ya, hanya sebagai acuan author untuk tetap terus menulis karya lagi saja! Karna author kebanyakan tugas jadi gak ada semangat bikin cerita....jadi, author siapin kisah ini demi mengenang masa-masa SMA yang indah dulu *kalo misal udah gede* heheheh gak ada yang tersungging kan ya? oke oke? siap? Go!



~~~~


Dingin. Pagi ini dingin sekali...jam baru menunjukkan pukul 03.00.  Bahkan aku sudah siap dengan buku-buku pelajaran di pagi buta ini. Aku tidak ingin semua nilaiku turun karna hal sepele. Bahkan mungkin ini bukan suatu hal yang bisa disepelekan. Cuma tentang perasaan. Aku mengambil earphone dan handphone-ku, mendengarkan musik di tengah sepi pagi ini sambil belajar adalah favoritku. Cuma, susahnya bangun pagi. Hhh...

" Yah, ketiduran lagi...Aigo~ " selalu saja seperti ini. Sudah susah payah bangun pagi, malah ketiduran. Rese' bener deh. Segera aku bersiap mandi, dan mensetrika baju seragamku. Setiap pagi sebelum mengenakan baju kebesaran SMA itu pasti aku yang setrika. Huh, tidak apa-apalah...hitung-hitung belajar mandiri. Motor siap, buku pelajaran siap, aku siap...Brrrmmm


Sepinya. Belum banyak orang...aku memarkirkan mtorku di tempat parkir. Turun dan berjalan perlahan menuju kelas tercinta. Tiba-tiba pandanganku beralih ke suatu benda. Benda yang sangat indah. Bagiku tapi :P Sedih, kenapa aku hanya bisa memangdang tanpa bisa merasakan itu semua? Hah...daripada aku menangisi itu, yang tidak penting. Sekarang aku harus bersiap piket! Hari ini aku bertugas piket, membersihkan kelas. Sesampainya di kelas, sudah ada beberapa temanku yang duluan sampai ternyata. Lalu aku segera menunaikan tugas piket. Satu hal kenapa aku selalu bersemangat melakukan sesuatu, Musik. Bayangkan, intensitas semangatku akan naik 30% kalau aku mengerjakannya sambil mendengarkan musik. Dari 50% semangatku, dengan musik bisa mencapai 80%! ngahahah *ngaco!

Selesai piket, aku duduk bersimpuh di depan kelas *kaya orang ilang* sambil mendengarkan musik, menikmati udara pagi yang segar. Setelah lama nongkrong di depan kelas, banyak juga teman-temanku yang datang dan bercengkrama bersama. Aku suka kehangatan kelas ini di saat-saat seperti ini. Tiba-tiba sesosok manusia mengalihkan perhatianku. Orang itu....kenapa disaat aku ingin melupakan orang itu, selalu muncul. Aku tau, aku tidak memiliki harapan atas semua itu. Aku tau, aku tidak pantas untuk semua itu.Maka dari itu, aku ingin berusaha mencoba melupakanya dan fokus pada tujuan hidupku. Aku tidak ingin hanya memandangnya dari jauh seperti seorang penguntit. Hey! Aku juga punya kehidupan sendiri kau tahu! Jadi, kumohon ... jika bukan saatnya kelak, menyingkirlah kau jauh-jauh dari hidupku. Kau pasti lebih tertarik dengan yang lebih baik dariku, masih banyak orang-orang disekitarmu yang lebih menarik dariku. Jadi, aku yakin kau tidak akan pernah melihatku. Sedih memang, 2x merasakan perasaan yang tidak biasa. 2x juga kemungkinan gagal 100%. Bikin meranaa...Sudahlah, lebih baik aku tidak memperdulikannya. Aku pun lanjut bercengkrama dengan teman-temanku. Walau mungkin dia melihatku.


Satu hal yang paling tidak aku mengerti. Kenapa tuhan selalu menjauhkan kita dengan orang yang kita sayang saat kita ingin dekat dengannya, dan mendekatkannya saat kita ingin menjauh darinya? Makan. Itu kebutuhan. Kalau tidak makan juga pasti kita tidak akan bisa melakukan aktivitas hari ini. Nah, saat inilah saat-saat yang paling membingungkan. Aku masuk. Pesan makanan dan minuman. Aku duduk. Tengok kanan, ada penjualnya.Tengok kiri.....Dyar! Siapakah gerangan? Maklum tidak sedang bermata 4, atau berkacamata. Setelah lama loading...Kau? Jantungku berdetak. Keringat dingin membasahiku. Salah tingkahlah aku. Salah seorang sahabatku yang mengerti, hanya tertawa cekkian. Huh, kau tidak tau bagaimana rasanya, sis! brr...lebih dari horror.
'clinguk' Ptar! Dia menatapku. 'Deg' Jantungku. Rohku masih ada, kan? Aku bahkan tidak bisa merasakan kakiku sendiri. Inikah yang namanya takdir? Atau malah cuma kebetulan? 50:50 percaya kata orang, tidak ada yang namanya kebetulan. Karna semua sudah diatur oleh tuhan. Apakah iya, ini sudah diatur sedemikian rupa oleh-Mu tuhan? Aku tidak mengerti apa yang Engkau kehendaki dari semua ini. Aku selalu berdoa kepadamu, jika bukan dia maka jauhkanlah. Jika memang dia, maka dekatkanlah. Lalu? Sekarang iya dekat, besok-besok? mungkin malah kau lebih manjauhkanku darinya. Maka dari itu aku tidak mau jauh-jauh berharap. Karna aku tahu aku akan hanya mengharap kesia-siaan...
Acara makan terus berlanjut, dan Alhamdulillah belum lama aku makan dia sudah pergi. Fiyuuhh...sekarang aku bisa makan dengan tenang! ^^


To Be Continue......


Sip! Cerita musim ini selesai, Chapter 1-nya doang sih. Kwkkwkwk terlalu singkat? Harap maklum, dikejar waktu ^o^ Saya juga bukuh asupan news ~ kkkkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar